PEMBINAAN DAN HALALBIHALAL 1426 HIJRIAH
PERADILAN AGAMA SE JAWA TENGAH

 

 

 

Surakarta|pta-semarang.go.id (21/04/2025)

Setelah selesai kegiatan Penganugerahan PTA Semarang Award Triwulan I Tahun 2025, Launching Standarisasi Ruangan dan Pengelolaan Masjid Peradilan Agama, serta Pengukuhan Paguyuban Panitera dan Paguyuban Sekretaris Pengadilan Agama se Jawa Tengah, bertempat di ruang yang sama selanjutnya pada malam harinya dilaksanakan kegiatan Pembinaan dan Halalbihalal Keluarga Besar Peradilan Agama se Jawa Tengah. Hadir dalam kegiatan tersebut, selain peserta sebelumnya, kegiatan ini juga dihadiri oleh istri Pimpinan dan Hakim Tinggi PTA Semarang serta Istri Ketua PA se Jawa Tengah serta sesepuh PTA Semarang, yaitu Dr. H. Wildan Suyuthi, S.H., M.H. (Ketua PTA Semarang 2012-2014), Drs. H.M. Manshur, S.H., M.H. (Ketua PTA Samarinda 2021-2022), Drs. H. Wiyoto, S.H., M.H. (Hakim Tinggi PTA Semarang tahun 2020), H. Ibrahim Asfari, S.H. (Hakim PA Surakarta tahun 2019) dan H. Tri Haryono, S.H., M.H. (Panitera/Sekretaris PTA Semarang tahun 2013). Kegiatan pembinaan dan halalbihalal ini menghadirkan pembicara K.H. Agus Ma’arif, Lc., M.M., Imam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Terdapat kondisi yang istimewa pada malam hari ini, yakni ibu-ibu yang hadir berpakaian kebaya sedangkan bapak-bapak mengenakan pakaian adat dan batik. Dresscode yang demikian dikenakan karena hari tersebut merupakan Hari Peringatan Kelahiran Ibu Kartini. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ahmed Audhy Firdaus, Ketua Paguyuban PPNPN PA Jateng yang dilanjutkan dengan pernyataan Ikrar Halalbihalal seluruh aparatur peradilan agama se Jateng yang disampaikan oleh Antoni Said, S.Ag., M.H. (Ketua PA Purwodadi yang juga sebagai Koordinator Koordinator Wilayah PA se Jateng) beserta istri dan diterima oleh Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H.(Ketua PTA Semarang) beserta istri.

 

Dalam awal sambutannya Ketua PTA Semarang mengemukakan bahwa pada hari ini terdapat 2 (dua) peristiwa besar, yakni pertama, memperingati hari lahirnya ibu Kartini yang terkenal buku kumpulan suratnya Habis Gelap Terbitlah Terang yang juga merupakan konsep Islam sebagaimana kutipan dalam QS Al Baqarah Ayat 27 minadzulumati illannur Allah mengeluarkan dari kegellapan menuju cahaya, kedua, turut berbelasungkawa atas meninggalnya tokoh dunia Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun.

Selanjutnya dikemukakan bahwa peringatan halalbihalal sebagai implementasi dari perintah Allah dalam surat Al Hujarat Ayat 10 Innamal mu’minuuna Ikhwatun sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Nabi Muhammad SAW memberikan tips cara merawat persaudaraan itu dengan cara kita harus bisa merasa senasib sepenanggungan, kalau jasad seperti tubuh, bila ada bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh yang lain akan merasakan. Untuk mengimplementasikan rasa persaudaraan itu dalam Hadis Riwayat Muslim dikemukakan analogi sebuah bangunan, dimana “orang mukmin dengan mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain”.

Dalam hal ini Ketua Mahkamah Agung Prof. H. Sunarto, S.H., M.H., menyatakan bahwa sebagai warga peradilan kita harus membangun semangat korsa, semangat kebersamaan, antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lainnya, antara tingkat peradilan yang satu dengan tingkat peradilan lainnya, antara satker yang satu dengan satker yang lainnya, antara lingkungan peradilan yang satu dengan lingkungan peradilan lainnya.

Mengakhri sambutannya Ketua PTA Semarang mengingakan kembali visi Makamah Agung yaitu terwujudnya badan peradilan Indonesia yang Agung, dimana hal tersebut merupakan cita-cita yang harus terus menerus diusahakan dan cita-cita itu bisa dicapai bilamana kita semua menjadi manusia-manusia yang agung, hakim yang agung, panitera yang agung, sekretaris yang agung pada semua tingkat badan peradilan.

Akhirnya tibalah saatnya K.H. Agus Ma’arif, Lc., M.M., Imam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memberikan tausiyahnya berkaitan bagaimana kita menjaga diri secara dhohir dan secara bathin, harus seimbang antara habluminallah dan habluminannas, serta 3 hal yang bila kita lakukan menjadikan diri kita menjadi manusia yang mulia, pertama menyambung tali silaturahim dengan orang-orang yang memutusnya, kedua, membantu orang yang tidak pernah memberikan bantuan kepada kita, ketiga, mampu memaafkan orang yang telah mencaci maki dan menghina kita.

Akhirnya setelah dilantunkan doa oleh K.H. Agus Ma’arif, Lc., M.M., acara pembinaan dan halalbihalal malam tersebut diakhiri semua hadirin saling berjabat tangan. (f&n)